Teh ialah minuman yang cukup legendaris dan terbanyak dimakan oleh orang dari seluruh dunia. Salah satu negara yang sama dengan teh ialah Inggris, yang penduduknya memiliki tradisi minum teh, serta sekarang telah berubah menjadi rutinitas yang sudah dilakukan setiap hari.
Teh sendiri telah dimakan sepanjang beberapa ribu tahun kemarin oleh warga Tiongkok semenjak era ke-16. Selain itu, Portugis diketahui kuasai perkebunan teh di beberapa daerah tropis sekalian mengekspor minuman ini ke beberapa negara Eropa.
Inggris memiliki sejarah tertentu dalam soal minum teh. Kabarnya, di tahun ketiga SM, rutinitas minum teh di Inggris ditenarkan oleh Raja Charles II dan istrinya Catherine. Pernikahannya dengan Catherine menjadi titik kembali dalam sejarah teh di Inggris.
Catherine ialah seorang putri Portugis yang sebagai pencandu slot qris . Kesenangannya tersebut yang menjadikan teh sebagai minuman kelas tinggi istana. East India Company manfaatkan hal ini untuk mengimpor teh ke Inggris dalam jumlah besar.
Anna Duchess : Pelopor Dimulainya Tradisi Minum Teh di Inggris
Kehadiran ide minum teh pada sore hari muncul di era ke-19. tradisi ini dikenalkan oleh Anna Duchess pada 1840. Sejarahnya, Anna akan merasa lapar sekitaran jam empat sore. Dan makan malam di tempat tinggalnya dihidangkan pada pukul delapan malam. Hal ini tersisa interval waktu lama di antara makan siang dan makan malam.
Lalu Anna Duchess memiliki inisiatif minta nampan berisi teh, roti, dan mentega untuk dihantarkan ke kamarnya di sore hari. Pada akhirannya menjadi sebuah rutinitas teratur dan dia mulai mengundang beberapa temannya untuk gabung. Di era 1880-an, warga wanita kelas tinggi ganti baju panjang, komplet dengan sarung tangan dan topi untuk nikmati teh pada sore hari.
Pada 1864, seorang manager wanita dari sebuah perusahaan roti mengawali rutinitas menyuguhkan minuman ke pelanggannya dan menyenangi teh. Semuanya orang lalu minta tindakan yang masih sama agar dihidangkan minuman teh. Semenjak itu, banyak toko yang jual minuman teh, menu makanan seperti roti isi (sandwich) dan kue kering, dan sediakan tempat untuk berjumpa dan bergaul.
Jauh awalnya pada 23 September 1658, media massa republik London Mercurius Politicus telah berisi iklan teh pertama di Inggris. Iklan ini umumkan jika minuman China yang disebutkan tcha, atau bangsa lain mengatakan tay alias tee ada di sejumlah warung kopi.
Namun minum teh di warung kopi sendiri cuma dikuasai oleh lelaki kelas tinggi, sedangkan wanita minum teh di tempat tinggalnya masing-masing.
Semenjak 1700-an, telah lebih dari 500 warung kopi di Inggris jual minuman teh yang saat itu mulai terkenal. Perolehan ini membuat para pemilik warung minuman keras merasa kecewa. Mereka menganggap minuman teh menggunting hasil pemasaran bir mereka.
Realita itu menjadi kabar buruk untuk pemerintahan di tempat karena pajak pemasaran minuman keras yang disebut saluran penghasilan rutin pemerintahan menjadi turun.
Pada era ke-18 terjadi pembicaraan berkenaan imbas baik dan jelek teh untuk kesehatan. Sebuah riset ilmiah menerangkan jika minum empat cangkir teh satu hari memberi faedah kesehatan. Namun, informasi semacam ini belum sempat diketemukan pada 250 tahun lalu.
Mereka cemas bila minum teh terlalu berlebih akan mengakibatkan badan kurang kuat dan muram.
Namun pada era ke-19 beberapa orang mulai mengetahui minum teh ialah bentuk dari kesederhanaan, tanpa mengenali kelas sosial. Semenjak saat tersebut minum teh menjadi tradisi di Inggris dan teh juga bisa menjadi alternative alternatif alkohol.