Usai viral pengakuan korban penculikan yang diduga dilakukan oleh pengemudi taksi online, Grab mengaku tak memberi toleransi pada tindakan kekerasan.
Sebelumnya, media sosial diramaikan oleh dugaan upaya penculikan disertai perampasan barang milik penumpang. Kabar ini salah satunya diunggah ulang oleh akun @thingstoseenow di platform X.
“Buat siapapun, perempuan/laki -laki kalo mau naik ojek online pastiin drivernya pencet pickup nya dulu ya,” tulisnya pada Kamis (28/3).
Akun tersebut membagikan tangkapan layar dari korban yang menceritakan kronologi dugaan upaya penculikan tersebut.
Mulanya, korban dijemput oleh pengemudi taksi online (taksol) di salah satu mal di Jakarta untuk pulang ke rumah pada pukul 20.27 WIB.
Korban kemudian kebingungan karena pengemudi menggunakan jalan tol dengan dalih mengikuti peta digital atau map. Tak lama, pengemudi mengaku sesak napas dan meminta korban menyetir untuknya.
Korban menolak dan meminta pengemudi untuk menepi saja. Di saat bersamaan, korban menyadari bahwa pengemudi tidak menekan ‘pick up’ pada aplikasinya, sehingga status di aplikasi korban dianggap belum dijemput pengemudi.
Lalu, korban menyebut pengemudi tiba-tiba menodongkan ponselnya dan meminta transfer sejumlah uang dan konflik di antara keduanya terjadi. Korban lantas melompat kabur keluar ketika mobil melaju tidak terlalu cepat.
Sayangnya, pengemudi sempat berhasil mengejar dan menangkap korban sebelumm akhirnya bisa benar-benar kabur berkat bantuan warga sekitar. Pengemudi disebut melarikan diri dengan membawa ponsel milik korban.
Tanggapan Grab
Merespons kejadian ini, pihak Grab menyebut pihaknya menyesalkan kejadian yang terjadi pada Senin (25/3) tersebut.
“Grab Indonesia sangat menyesalkan dugaan tindakan salah seorang Mitra Pengemudi GrabCar terhadap penumpang di Jakarta pada 25 Maret 2024. Grab Indonesia sepenuhnya akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk mendukung penyelidikan atas laporan dari penumpang tersebut,” tulis Google dalam sebuah pernyataan di akun X resmi perusahaan, Rabu (27/3).
Grab memaparkan langkah-langkah yang telah diambil pihaknya usai mendapatkan laporan pada Senin (25/3) malam.
Mereka telah menghubungi korban dan pelaku untuk meminta keterangan kedua belah pihak. Grab juga telah menonaktifkan akun miliki mitra pengemudi tersebut.
Pada Selasa (26/3), pelaku disebut hadir di Grab Driver Center dan mengembalikan ponsel penumpang tersebut. positivesaathi.com
Grab kemudian menawarkan layanan konseling, penjagaan keamanan tambahan, bantuan hukum, serta penggantian biaya medis.
Pada Rabu (27/3), Grab menyebut pihaknya tengah berkoordinasi dengan kuasa hukum penumpang untuk menyediakan data-data yang diperlukan untuk menindaklanjuti kasus ini.
“Grab tidak menoleransi tindak kekerasan dalam bentuk apapun dan akan mengambil langkah tegas sesuai peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku,” pungkas perusahaan.